Archive for September 2013

CARA MENGGUNAKAN IF PADA MICROSOFT EXEL




Cara Menggunakan Rumus IF Pada Microsoft Exel - Kali Ini RAMADHAN F.W Mau berbagi Cara Menggunakan IF Pada Microsoft Exel
okey langsung saja dilihat.
 
Contohnya seorang dosen di suatu kampus ingin memberikan daftar nilai hasil suatu ujian kepada mahasiswanya, ada nilai A, nilai B, nilai C dan nilai D. Untuk nilai A,B dan C mendapat keterangan "LULUS", sedangkan nilai "D" mendapatkan keterangan "ULANG".



Katagori untuk nilai A adalah nilai rata-rata di atas 7
Katagori untuk nilai B adalah nilai rata-rata antara 6 dan 7
Katagori untuk nilai C adalah nilai rata-rata antara 5.5 dan 6
Katagori untuk nilai D adalah nilai rata-rata di bawah 5.5

Untuk mendapatkan hasil rata-rata menggunakan rumus =(C2+D2)/2 kemudian copykan ke cell-cell yang ada di bawahnya.

Untuk itu anda coba ketikan lembar kerja sederhana seperti pada gambar 1 di bawah ini.
                                               gambar 1. lembar kerja yang akan di olah

Arahkan pointer cell ke F2, kemudian ketik rumus sbb :

=IF(E2>7,"A",IF(E2>6,"B",IF(E2>5.5,"C","D"))) kemudian tekan ENTER nampak sekarang di layar anda adalah nilai C pada mahasiswa Rudi, setelah itu copykan rumus ini ke cell-cell yang ada di bawahnya. Dan hasil tahap pertama akan seperti pada gambar 2 di bawah ini.

                                   gambar 2. Hasil mencari nilai katagori sudah selesai

Nah sekarang anda tinggal mencari nilai untuk keterangannya. Pindahkan cell pointer ke G2 kemudian ketik rumus sbb : =IF(OR(F2="A",F2="B",F2="C"),"LULUS","ULANG") tekan ENTER. Maka terlihat kata "LULUS" pada cell G2. Kemudian copykan rumus tersebut ke cell-cell yang ada di bawahnya. Maka hasilnya sudah dapat dilihat seperti gambar 3 di bawah ini.

                                                  gambar 3. Hasil yang di capai
Selesai

Senin, 30 September 2013
Posted by Unknown

Pembuatan PivotTable



Pembuatan PivotTable
  • Jalankan program Excel 2007 dan buka file latihan yang telah Anda download tersebut.

    Catatan : File ini merupakan file contoh fiktif data-data transaksi yang terjadi pada suatu minimarket, dengan produk buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan & minuman.


  • Buka sheet transaksi, dimana datanya terlihat seperti pada gambar berikut ini.
          

  • Sekarang pilih range data A1:F43680 atau tekan tombol CTRL + SHIFT + *.
  • Klik tab Insert pada Ribbon, pilih menu PivotTable | Insert PivotTable.

  • Pada dialog yang muncul, pilih New Worksheet, klik tombol OK.

     
 
  • Sheet baru akan muncul disertai suatu kotak / placeholder PivotTable (PivotTable Box).

    Selain itu terdapat panel daftar field (PivotTable Field List) pada posisi sebelah kanan worksheet. Terlihat pada daftar tersebut 6 field heading dari range data yang kita pilih sebelumnya.


  • Pada bagian bawah panel terdapat 4 kotak area, dari tiap kotak tersebut dapat kita tambahkan field-field yang terdapat pada field list.

    Adapun fungsi dari 4 kotak tersebut adalah sebagai berikut :
    • Report Filter : pada kotak ini field akan digunakan sebagai filter yang mempengaruhi hasil data pada PivotTable namun tidak akan terlihat sebagai isi dari PivotTable itu sendiri.
    • Column Labels : data dari field akan ditempatkan pada bagian kolom dari table dengan level sesuai urutan susunan pada area ini.
    • Row Labels : data dari field akan ditempatkan  pada bagian baris  dari table dengan level sesuai urutan susunan pada area ini.
    • Values : nilai field yang terdapat pada kotak ini akan dijadikan sebagai basis perhitungan summary. Tipe summary yang bisa digunakan adaah count, sum, average, dan lain-lain.
  • Mari sekarang kita coba berbagai kombinasi penempatan field dalam empat kotak area tersebut.

    Susunlah layout field dengan urutan berikut :
    • Field nama_kategori ke kotak Column Labels.
    • Field nama_cabang ke kotak  Row Labels.
    • Field jumlah_unit ke kotak Values.

      Perhatikan pada saat ditempatkan di kotak Values, nama field jumlah_unit akan berubah menjadi Sum of jumlah_unit. Ini menandakan bahwa field adalah kalkulasi sum (penjumlahan) dari nilai-nilai field jumlah_unit.

  • Perhatikan hasil pengaturan ini pada area PivotTable.  Area ini akan berisi suatu table dengan grouping field nama_cabang pada bagian baris,  field nama_kategori pada kolom.

    Sedangkan nilai total jumlah_unit ditempatkan pada cell-cell hasil perpotongan item grouping baris dan kolom tersebut.
     
                Salah satu contoh perpotongan adalah total jumlah unit yang terjual pada PHI Mini Market - Jakarta Pusat 01 dan kategori Makanan & Minuman, adalah sebesar 525.138 unit.

Menambahkan Tipe Summary Baru

  • Sekarang mari kita tambahkan field jumlah_unit kembali ke kotak Value. Akan muncul field baru dengan nama Sum of jumlah_unit2.
                                 

  • Kita akan mendapatkan satu kolom perhitungan baru yang sama dengan hasil sebelumnya. Tentunya bukan ini yang kita inginkan.
      
                               

  • Mari kita kembali ke area Values, dan klik tombol panah bawah pada field Sum of jumlah_unit2. Pilih item Value Field Settings.

                                    
  • Pada dialog yang muncul rubah Sum menjadi Count.  Perhatikan nama field akan berubah menjadi Count of jumlah_unit2.

                                   
      
  • Klik tombol OK.
  • Pada area PivotTable, kita sekarang mendapatkan dua summary, yakni :
    • nilai total unit penjualan yang terjadi (sum)
    • jumlah transaksi yang terjadi (count).

  • Selesai.
Kesimpulan
Pada artikel tutorial dasar PivotTable ini kita telah mempelajari beberapa teknik berikut :
  • Persiapan Data : mempersiapkan sumber data PivotTable dari suatu data range.
  • Pembuatan PivotTable : menghasilkan PivotTable baru pada sheet terpisah dari sumber data.
  • Pengaturan Layout  : menyusun field-field pada bagian area PivotTable : Row Labels, Column Labels dan Values.
  • Tipe Summary : menentukan tipe summary yang diinginkan. Pada artikel ini, kita menggunakan tipe sum dan count.

Posted by Unknown

PENGGUNAAN VLOOKUP DAN HLOOKUP


PENGGUNAAN VLOOKUP DAN HLOOKUP

Fungsi VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi (tabel bantu) yang ditentukan berdasarkan nomor kolom (data tersusun secara vertical). Perhatikan tabel di bawah ini.


Pada tabel jenis barang :
Offset untuk kolom Kode Barang adalah 1
Offset untuk kolom Nama Barang adalah 2
Offset untuk kolom Harga Satuan adalah 3
Offset untuk kolom Jumlah adalah 4
Bentuk umum dari fungsi VLOOKUP adalah :
=VLOOKUP(Sel;NamaTabelBantu;OffsetKolom,False)
Untuk lebih memahami, kita akan coba dengan contoh berikut.
  1. Buatlah tabel utama seperti pada gambar di bawah ini.

  1. Pada Sheet2, Buatlah tabel bantu seperti pada gambar di bawah ini. Untuk memudahkan kita, sebaiknya tiap-tiap sheet kita beri nama sesuai data yang ada di dalamnya.

  1. Langkah selanjutnya adalah mengubah nama tabel bantu dengan cara memblok seluruh tabel bantu dan mengubah namanya menjadi apa saja sesuai kehendak kita yang terletak di pojok kiri atas. Fungsinya adalah untuk memudahkan dalam pengerjaan sheet LAPORAN. Pada contoh ini nama tabel bantu saya ubah dari B4 menjadi TBV, perhatikan gambar.

  1. Selanjutnya kita akan mengerjakan sheet LAPORAN. Pada kolom "Nama Barang", kita isi berdasarkan pembacaan tabel bantu kolom kedua berdasarkan kolom Kode Barang pada tabel Laporan. Aktifkan sel D4, lalu masukkan rumus =VLOOKUP(C4;TBV;2;0) dan diakhiri dengan menekan tombol "Enter".  Untuk mengisi data di bawahnya kita dapat mengcopy rumus tersebut dengan cara menempatkan kursor pada pojok kanan bawah sel D4 sampai kursor berbentuk + dan menariknya ke bawah.

  1. Untuk kolom "Harga Satuan", rumusnya hampir sama dengan kolom "Nama Barang" hanya berbeda pada kolom pembacaan tabel bantunya, yaitu kolom ke 3. Rumusnya yaitu =VLOOKUP(C4;TBV;3;0) dan diakhiri menekan tombol "Enter" lalu copy untuk mengisi data di bawahnya.
  2. Kolom "Jumlah" didapat dari pembacaan Tabel Bantu kolom ke 4 yaitu dengan rumus =VLOOKUP(C4;TBV;4;0) dan diakhiri dengan menekan tombol "Enter" lalu copy untuk data di bawahnya.
  3. Kolom "Total Bayar" didapat dari perkalian dari Harga Satuan dengan Jumlah yaitu dengan rumus =E4*F4 dan diakhiri dengan menekan tombol "Enter" lalu copy untuk data di bawahnya. Hasil akhirnya seperti pada gambar berikut.


Fungsi HLOOKUP
Fungsi HLOOKUP digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi (tabel bantu) yang ditentukan berdasarkan nomor baris (data tersusun secara horizontal). Pada Microsoft Excel, offset baris dimulai dengan angka 1 untuk baris. Perhatikan tabel di bawah ini :


Pada tabel Staf Pemasaran :
Offset untuk baris "Kode" adalah 1
Offset untuk baris "Nama Sales" adalah 2
Bentuk umum fungsi HLOOKUP adalah.
=HLOOKUP(Sel;NamaTabelBantu;OffsetBaris;False)
Contoh penggunaan fungsi HLOOKUP.
  1. Buatlah tabel utama pada sheet1, seperti gambar di bawah ini.

  1. Pada sheet2, buatlah tabel bantu seperti gambar di bawah ini. Kemudian beri nama yang berbeda masing-masing tabel bantu. Misalkan tabel Staf Pemasaran kita beri nama "TBHP" dan tabel Jenis Barang adalah "TBHK".

  1. Pada tabel utama, kolom "Nama Sales" didapat dari pembacaan tabel bantu  Staf Pemasaran baris kedua berdasarkan tabel utama kolom kode sales. Aktifkan sel E4, kemudian masukkan rumus =HLOOKUP(D4;TBHP;2;0) dan diakhiri menekan tombol "Enter".

  1. Kolom "Nama Barang" berdasarkan pembacaan tabel bantu Jenis Barang baris kedua dengan rumus =HLOOKUP(C4;TBHK;2;0) dan diakhiri menekan tombol "Enter".
  2. Kolom "Harga Satuan" dengan rumus =HLOOKUP(C4;TBHK;3;0).
  3. Kolom "Jumlah" dengan rumus =HLOOKUP(C4;TBHK;4;0).
  4. Kolom "Total Bayar" didapat perkalian antara Harga Satuan dengan Jumlah dengan rumus =G4*H4.
  5. Hasil akhirnya seperti pada gambar berikut ini.


Fungsi Gabungan LOOKUP
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaa tabel referensi (tabel bantu) dengan menggabungkan beberapa fungsi secara bersamaan.
Bentuk umum dari fungsi ini adalah :
=VLOOKUP(LEFT(Sel;n);NamaTabelBantu;OffsetKolom;False)
=HLOOKUP(LEFT(Sel;n);NamaTabelBantu;OffsetBaris;False)
Contoh penggunaan fungsi ini.
  1. Buatlah tabel Laporan seperti pada gambar di bawah ini.

  1. Pada sheet yang berbeda buat tabel bantu seperti pada gambar di bawah. Kemudian beri nama masing-masing tabel bantu, pada contoh ini Tabel Pelanggan saya beri nama “TBHP” dan Tabel Jenis Barang adalah “TBHJB”.

  1. Pada tabel Laporan, kolom Nama Pelanggan kita isi berdasarkan tabel bantu Staf Pemasaran baris kedua dengan mengambil dua digit akhir kolom Kode Barang. Rumus yang kita gunakan adalah =HLOOKUP(RIGHT(B4;2);TBHP;2;0) dan diakhiri menekan tombol Enter.
  2. Kolom Nama Barang berdasarkan tabel bantu Jenis Barang kolom kedua dengan mengambil dua digit dari kolom Kode Barang. Rumusnya adalah =VLOOKUP(LEFT(B4;2);TBHJB;2;0) dan diakhiri menekan tombol Enter.
  3.  
  4. Kolom Harga Satuan dengan rumus =VLOOKUP(LEFT(B4;2);TBHJB;3;0) dan diakhiri menekan tombol Enter.
  5. Kolom Jumlah dengan rums =VLOOKUP(LEFT(B4;2);TBHJB;4;0) dan diakhiri menekan tombol Enter.
  6. Kolom Total Bayar dengan rumus =E4*F4 dan diakhiri menekan tombol Enter. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah ini.


Posted by Unknown

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Fajar Ramadhan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -